Di Tuduh abal abal, KedaiKOPI: wajar, berarti kami diperhatikan

Jakarta – Hendri Satrio, juru bicara Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), menanggapi santai tudingan yang meragukan hasil survei Kedai Kopi soal elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

“Terserah saja, metodologi yang kami pakai kan jelas,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin, 25 April 2016.Hendri menjelaskan, Kedai Kopi melakukan survei dengan mewawancarai 400 responden pada 18-21 April 2016. Para responden tersebut berasal dari 40 kelurahan di lima kota di DKI Jakarta.

 

“Kami memilih sampel secara acak dengan metode sampel acak bertingkat. Wawancara juga dilakukan secara tatap muka,” ucap Hendri.Terkait dengan independensi, Hendri menuturkan Kedai Kopi membiayai sendiri setiap survei yang dilakukan. Pemilihan topiknya pun disesuaikan dengan isu yang tengah marak diperbincangkan.

 

Sebelumnya, Kedai Kopi dianggap tidak jelas dalam menggunakan data pembanding di survei yang menunjukkan penurunan elektabilitas Ahok yang dirilis pada Minggu lalu. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Ahok pada Januari 2016 mencapai 43,25 persen. Pada Februari, elektabilitasnya naik menjadi 43,5 persen.

 

Bahkan pada Maret, elektabilitas Ahok meningkat tajam hingga 51,80 persen. Setelah pemanggilan oleh KPK, elektabilitas Ahok melorot menjadi 45,5 persen. Padahal Kedai Kopi mengaku terakhir kali melakukan survei elektabilitas Ahok pada Februari 2016.

Menjawab persoalan itu, Hendri menjelaskan, dalam rilis tersebut, tim survei mengolah data survei yang dipublikasikan di berbagai media. “Tim mencari data dari berbagai media sebagai pembanding di bulan Maret,” ujarnya.

 

Sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/04/26/083765891/dituduh-abal-abal-ini-kata-kedai-kopi-soal-survei-ahok

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *