TGB: Konstelasi Ekonomi Lebih Positif Jika Pusat Pemerintahan Dipindah

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Muhammad Zainul Majdi menilai pemindahan pusat pemerintahan dari ibukota DKI Jakarta akan mengubah kondisi konstelasi ekonomi secara drastis.

Perubahan tersebut mencakup interkoneksi transportasi khususnya angkutan udara, sistem perbankan, dan efisiensi kerja aparatur negara.

“Efisiensi kerja yang saya maksudkan adalah menjadi fokus mengurus urusan dinasnya saja,” jelas gubernur yang biasa dipanggil TGB (Tuan Guru Bajang) ini ketika dihubungi dari Mataram.

TGB juga melihat, dampak perubahan lainnya adalah interkoneksi logistik nasional, seperti angkutan udara.

Saat ini misalnya, rute angkutan udara terkonsentrasi di DKI Jakarta, sehingga masyarakat Indonesia Tengah maupun Timur yang ingin berpergian ke kota-kota di Sumatera atau Kalimantan harus transit dulu ke Jakarta.

“Misalnya jadi pindah ke Kalimantan, kan inerkoneksinya harus diubah sebab bila tidak ini memakan waktu yang lama. Bayangkan saat ini penduduk NTB harus transit di Jakarta 3-4 jam baru bisa terbang ke Kalimantan. Jika berangkat pagi lalu ada delay, maka tiba di Kalimantan bisa sore. Ini memakan waktu satu hari sudah namanya. Demikian juga penduduk dari kota-kota di Sumatera harus transit dulu di Jakarta untuk bisa terbang ke Indonesia Tengah dan Timur,” urai TGB.

Dengan adanya pemindahan pusat pemerintahan, rute penerbangan diyakini TGB akan otomatis bisa berubah. Masyarakat bisa memiliki alternatif rute penerbangan apakah transit terlebih dahulu di kota pusat pemerintahan atau transit di kota pusat bisnis DKI Jakarta.

“Paling tidak ini akan membuat perekonomian semakin dinamis dan aktif,” jelas dia.

Hal lainnya yang bisa berdampak adalah perubahan sistem perbankan. Jika selama ini kantor pusat bank-bank berada di DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara, maka terbuka kemungkinan perpindahan beberapa kantor pusat bank ke Kalimantan. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan bank-bank pembangunan daerah di Kalimantan bisa semakin berkembang.

“Dana pihak ketiga perbankan juga bisa semakin tersebar, tidak terkonsentrasi di DKI Jakarta saja. Penyaluran kredit di kota-kota sekitar pusat pemerintahan juga akan berkembang,” kata TGB.

Di luar hal-hal tersebut, TGB menilai wacana pemindahan pusat pemerintahan harus dikaji secara mendalam, termasuk sejauh mana dampaknya bagi perekonomian di Indonesia Tengah dan Timur.

“Apakah bisa turut menggerakkan perekonomian di Indonesia Tengah dan Timur atau tidak. Saya sangat berharap ini bisa turut menggerakkan perekonomian di Indonesia Tengah dan Timur, termasuk Nusa Tenggara Barat. Aspek ini yang sangat penting,” tambah TGB.[wid]

 

Sumber: http://politik.rmol.co/read/2017/07/24/300190/TGB:-Konstelasi-Ekonomi-Lebih-Positif-Jika-Pusat-Pemerintahan-Dipindah-

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *