Upaya-Upaya Menyelamatkan Diri dari Tsunami

Sebagai salah satu negara negara yang berada di jalur Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire), Indonesia kerapa kali dilanda oleh bencana gempa bumi dan letusan gunung berapi. Di tahun 2018, Indonesia mengalami cukup banyak bencana gempa bumi dan gunung meletus.

Gempa bumi yang baru saja terjadi di akhir september lalu (28/08) adalah gempa bumi di Sulawesi Tengah yakni di Palu, Donggala, dan Mamuju yang kemudian disusul oleh gelombang tsunami. Bencana alam tersebut menelan ribuan korban jiwa dan ratusan korban luka parah serta korban hilang.

Dibutuhkan adanya pemahaman bagi masyarakat dalam upaya menyelematkan diri dari gempa bumi dan tsunami. Berikut merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menyelamatkan diri dari bencana gempa bumi dan tsunami.

  1. Waspadai Bila Gempa Bumi Terjadi

Para ahli mengungkapkan, biasanya gempa bumi yang sanggup memicu tsunami berkekuatan di atas 6 skala richter (SR). Meskipun begitu, ada baiknya kita tetap mewaspadai ketika terjadi gempa. Segera keluar dari rumah—bangunan—dan mencari area terbuka dapat menghindarkan kita dari tertimpa reruntuhan bangunan. Lalu, segeralah mencari informasi perihal apakah gempa yang terjadi mengakibatkan tsunami dengan tetap tenang.

  1. Waspadai Air Laut yang Surut

Bila gempa bumi menyurutkan air laut, bisa dipastikan gempa tersebut mengakibatkan tsunami. Namun, belajar dari pengalaman tsunami Aceh 2004, banyak yang belum mengetahui hal tersebut. Banyaknya orang yang berduyun datang ke pantai untuk melihat fenomena aneh surutnya laut, sehingga  mengakibatkan sejumlah korban meninggal.

  1. Cari Daratan Tinggi

Gelombang tsunami akan menerjang daratan dengan cepat dengan ketinggian air lebih dari 10 meter. Maka, pergilah ke tempat-tempat yang lebih tinggi dari gelombang tersebut. Apabila di dekat Anda ada wilayah perbukitan, segeralah menuju ke sana.

  1. Pohon Kelapa dan Upaya Penyelamatan Diri

Dari pengalaman tsunami Aceh 2004 silam, ditemukan banyak pohon kelapa yang tidak tumbang diterjang gelombang, sementara bangunan porak poranda. Banyak deret pohon itu masih berderet tegak menatap ke arah kelam yang disisakan gelombang. Dan, belajar dari pengalaman lalu, apabila dalam kondisi terdesak, segeralah mencari pohon kelapa dan panjat hingga ke puncaknya.

  1. Jangan Mengurung Diri di Dalam Mobil

Meskipun mobil dapat mengapung pada gelombang. Namun, air dapat masuk di celah-celahnya. Mengurung diri di dalam mobil merupakan pilihan yang salah. Jauh lebih baik Anda keluar dari mobil dan mendaki ke tempat tinggi. Namun, apabila sudah tidak memungkinkan, raihlah benda-benda yang bisa mengapung, seperti perahu karet, sampan, atau kayu-kayu.

Sumber:

Disasterchannel.co