Siaran PERS
Jakarta, 14 Mei 2022.
Pelaksanaan ajang balap mobil listrik FIA Formula E Jakarta E-Prix sudah tinggal menghitung hari. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi sirkuit Formula E di Ancol yang juga ditemani oleh Gubernur Anies Baswedan seakan menjadi sinyal elemen dukungan dari pemerintah pusat untuk pergelaran Formula E.
Berdasarkan pernyataan Ketua Penyelenggara Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni manfaat Formula E bagi Jakarta dan Indonesia bukan hanya diukur dari profit yang akan didapat oleh Jakpro selaku BUMD DKI Jakarta yang menyelenggarakan event ini, namun penyelenggaran Formula E penting untuk tujuan branding negara. Event ini sangat penting bagi citra negara dan akan berdampak pada hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam ajang ini Indonesia menyatakan sikap optimisnya bahwa negara ini sejajar posisinya dengan negara-negara lain yang juga menyelenggarakan perlombaan yang sama seperti Jerman, Korea Selatan, hingga Kanada.
Terkait progress pembangunan sirkuit, Sahroni menyatakan progress pembangunan sirkuit Formula E Jakarta sudah mencapai 100%, dan sekarang pengerjaan berfokus pada pemasangan grand stand dan pit serta sarana pendukung lainnya. “Target dari Presiden Jokowi adalah, pada tanggal 4 Juni semua sudah siap untuk memfasilitasi perlombaan formula E ini dan agar acara ini bisa terlaksana sesuai dengan harapan” ungkap beliau.
Sahroni menceritakan bahwa dalam membangun venue Formula E Jakarta dirinya membutuhkan 850 tenaga kerja yang bekerja secara 24 jam tanpa henti. Indonesia juga dinobatkan oleh FIA sebagai negara dengan pembangunan sirkuit tercepat, yakni Indonesia dapat menyelesaikan pembangunan sirkuit Formula E hanya dalam 60 hari.
Dalam kesempatan ini Sahroni juga menegaskan bahwa panitia tidak konsen kepada hal-hal politis, tetapi konsentrasi difokuskan agar bagaimana penyelenggaraan ini bisa berjalan sebagaimana mestinya. Dirinya berharap agar seluruh elemen bangsa memberikan dukungan untuk pagelaran Formula E Jakarta E-Prix ini. “Saya harap semuanya memberikan dukungan, minimal doa, agar progress penyelenggaraan ini berjalan dengan baik.”
Bagi analis komunikasi politik, Hendri Satrio, Gelaran Formula E bukan hanya tentang Anies Baswedan atau pun Jokowi tapi ini tentang Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula E. Meskipun secara politis, perlombaan ini ramai disaratkan sebagai momen karier politik Anies Baswedan, yang mana akan ada hubungannya dengan 2024. Tekanan politis ini menurutnya sudah selesai saat presiden Jokowi mengunjungi venue Formula E Jakarta bersama gubernur Anies Baswedan.
Terdapat beberapa alasan mengapa Hendri menyatakan bahwa tekanan politik ini berakhir, yang pertama adalah kunjungan Presiden Jokowi menandakan negara hadir untuk Formul E Jakarta. “Dari sisi politis dengan adanya kunjungan Jokowi, seharusnya bisa menjawab keluhan-keluhan koleganya di DPRD DKI Jakarta yang akan tetap mengajukan interpelasi kepada Anies Baswedan” terang Hendri.
Berkaitan dengan elektabilitas Anies Baswedan, Hendri meyakini bila keberhasilan ajang Formula E Jakarta ini dapat dimanfaatkan momentumnya oleh Anies Baswedan, maka bukan hal yang mustahil elektabilitas serta popularitas Gubernur Jakarta 2017-2022 ini semakin meningkat. Dari perhelatan ini Hendri juga berharap agar balap Formula E bisa menjadi tonggak kebangkitan kompetisi otomotif di Indonesia.
Pengamat otomotif yang juga menggeluti dunia balap, Eka Budhiansyah mendukung dan menyambut positif terlaksananya Jakarta E-Prix. Baginya Formula E Jakarta merupakan titik kebangkitan bagi olahraga balap mobil open wheeler di Indonesia. Sehingga diharapkan bisa membangkitkan gairah masyarakat Indonesia akan balap mobil Formula. Eka memberikan pandangan positif bagi sirkuit Ancol, sirkuit Ancol bisa digunakan untuk balapan lain selain Formula E. Artinya sirkuit ini diharapkan bisa dibuka untuk umum seperti untuk pergelaran lomba balap Touring Car di Indonesia, dan juga manfaatnya dapat dirasakan oleh komunitas mobil untuk berani menjajal kecepatan di lingkungan yang aman.
Menurut pengamat ekonomi, Ninasapti Triaswati dirinya optimis ajang ini bisa dijadikan sebagai flagship program yang menandakan Indonesia dan Jakarta bisa menyelenggarakan sebuah event Internasional bergengsi di tengah kondisi pandemi yang masih melanda negeri ini. Formula E diharapkan menjadi pemantik dan titik balik dari sektor ekonomi dan pariwisata daerah dan nasional. Baginya, keuntungan gelaran ini bukan hanya profit secara langsung melainkan manfaat lain yang diperoleh oleh masyarakat hingga korporasi dari adanya Formula E Jakarta.
Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti mengingatkan agar Formula E Jakarta bisa membawa manfaat bagi seluruh kalangan bukan hanya dapat dinikmati kalangan tertentu saja karena event ini dilaksanakan oleh BUMD DKI Jakarta dan dengan menggunakan uang dari negara sehingga diharapkan tidak melupakan aspek kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik lainnya.
Diskusi Publik Dapur KedaiKOPI: “Apa Kabar Formula E?” diselenggarakan secara daring oleh Lembaga Survei KedaiKOPI dan dihadiri oleh Ketua Penyelenggara Formula E Ahmad Sahroni, Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti, Pengamat Otomotif Eka Budhiansyah, Pengamat Ekonomi Ninasapti Triaswati, dan Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio sebagai pembicara.