11 Agustus 2018
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Agus Hermanto melihat sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon pemimpin yang mumpuni di Pilpres 2019. Sebab, menurutnya AHY memiliki seluruh kriteria untuk menjadi calon pemimpin nasional.
Agus mengatakan bahwa AHY mempunyai kriteria yang serupa dengan pemimpin-pemimpin dunia berusia muda. Ia menyebut AHY adalah seseorang yang gesit.
“Ini dunia kan trennya pemimpin yang muda yang energik yang gesit yang mumpuni. Itu semuanya dimiliki oleh mas AHY,” kata Agus di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Rabu (11/7/2018).
Baginya, sosok Agus Harimurti Yudhoyono mampu memenuhi impian masyarakat yang menginginkan pemimpin muda untuk Pemilihan Presiden 2019 nanti. Hal itu dibuktikan dengan pendapat masyarakat yang diperolehnya saat berkeliling Indonesia.
“Karena masyakat juga menginginkan pemimpin nasional yg betul-betul energik, muda, berpengalaman dan mumpuni dan itu semuanya mas AHY memilikinya,” ujarnya.
Dirinya pun mengakui elektabilitas AHY kini terus berada dalam posisi puncak sebagai sosok cawapres idaman masyarakat.
“Memang rata-rata untuk popularitas ataupun elektabilitas dari mas AHY itu memang sekarang menempati posisi yang tertinggi untuk Wakil Presiden,” pungkasnya.
AHY Selebritis
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyayangkan cara Partai Demokrat yang kini gencar mempromosikan AHY sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Demokrat dinilai cenderung membuat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi sosok selebritis.
Hendri mengatakan bahwa AHY tidak diberikan pengalaman berpolitik secara mendalam oleh Partai Demokrat. Hal itu yang membuat AHY dinilai masih memiliki mental yang lemah dalam berpolitik.
“Kan tidak diajarkan misalnya bergaulah dengan politisi-politisi muda bergaulah dengan aktivis-aktivis yang ada di lapangan bergaulah juga dengan para politisi-politisi yang ada di luar partainya dia,” kata Hendri dalam diskusi bertajuk ‘Sebulan Jelang Pendaftaran Capres: Koalisi (Bukan) Harga Mati?’ di Pulau Dua Restaurant, Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).
Padahal Hendri melihat sosok AHY sebagai pribadi dengan mental militer yang sangat kuat namun saat terjun di dunia politik, AHY seolah tidak diberi kesempatan untuk terjun mendalami dunia politik secara luas.
“Misalnya, dia mau pidato kan teman-teman bapaknya semua yang diundang, ya, nggak usah ditepokin lah temen bapaknya. Coba kalau misalnya pidatonya di depan forum mahasiswa aktivis-aktivis gitu. Coba aja sehingga mental aktivisnya juga muncul,” pungkasnya.
Sumber: Suara.com