Mungkin Alasan Ini yang Bikin Ahok Masih Berharap pada PDIP

Mungkin Alasan Ini yang Bikin Ahok Masih Berharap pada PDIP

7 September 2016

Tingkat Elektabilitas Gubernur dan Partai

Untuk permulaan, secara umum beberapa Lembaga Survei telah mengukur tingkat elektabilitas gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok ini dengan hasil yang meningkat dari bulan ke bulan, seperti CSIS (Januari 2016) mendapati tingkat elektabilitas Ahok sebesar 43,25%, Lembaga Survei KedaiKOPI (Februari 2016) mendapati tingkat elektabilitas Ahok sebesar 43,50%, Charta Politika (Maret 2016) mendapati tingkat elektabilitas Ahok sebesar 51,80%, dan yang terakhir kembali pada Lembaga Survei KedaiKOPI di bulan yang berbeda yaitu April 2016 mendapati tingkat elektabilitas Ahok sebesar 45,50%.

Secara khusus Lembaga Survei KedaiKOPI juga mengukur tingkat elektabilitas dari partai, dengan hasil PDIP menempati urutan tertinggi yaitu 17%, Gerindra dan PKS 11%, Golkar 8%, PPP 6%, Demokrat 5%, Nasdem dan PKB 4%, PAN 3%, Hanura 1%, sisanya menjawab partai lain, tidak mengetahui tentang partai dan tidak menjawab sebesar 30%.

Tingkat Dukungan Gubernur

Selanjutnya Lembaga Survei KedaiKOPI juga mengukur tingkat dukungan pemilih terhadap Ahok & Non-Ahok berdasarkan Partai, Nasdem sebesar 53% mendukung Ahok dan 47% non-Ahok, PKB sebesar 14% mendukung Ahok dan 86% non-Ahok, PKS sebesar 16% mendukung Ahok dan 84% non-Ahok, PDIP sebesar 75% mendukung Ahok dan 25% non-Ahok, Golkar sebesar 33% mendukung Ahok dan 67% non-Ahok, Gerindra sebesar 30% mendukung Ahok dan 70% non-Ahok, Demokrat sebesar 58% mendukung Ahok dan 42% non-Ahok, PAN sebesar 38% mendukun Ahok dan 62% non-Ahok, PPP sebesar 29% mendukung Ahok dan 71% non-Ahok, dan yang terakhir adalah Partai Hanura yang secara 100% tidak mendukung Ahok (non-Ahok). Jadi dukungan tersbesar untuk Ahok adalah dari PDI-Perjuangan.

Pemetaan Pendukung berdasarkan Jenis Kelamin

Setiap partai memiliki basis yang beragam, begitu juga para pendukung partai tersebut, Lembaga Survei KedaiKOPI mengukur basis partai berdasarkan jenis kelamin, pendukung Nasdem adalah 65% laki-laki dan 35% perempuan, pendukung PKB adalah 64% laki-laki dan 36% perempuan, pendukung PKS adalah 35% laki-laki dan 65% perempuan, pendukung PDIP adalah 42% laki-laki dan 58% perempuan, pendukung Golkar adalah 50% laki-laki dan 50% perempuan, pendukung Gerindra adalah 55% laki-laki dan 45% perempuan, pendukung Demokrat adalah 58% laki-laki dan 42% perempuan, pendukung PAN adalah 38% laki-laki dan 62% perempuan, pendukung PPP adalah 33% laki-laki dan 67% perempuan, dan pendukung Hanura adalah 80% laki-laki dan 20% perempuan.

Pemetaan Pendukung berdasarkan Daerah

Basis pendukung partai bukan hanya dapat diukur dari jenis kelamin para pendukung saja, tetapi juga dari daerah. Jakarta adalah daerah yang dipilih untuk mengukur basis partai, dan menghasilkan peta daerah partai yang beragam, yaitu para pendukung partai Nasdem tertinggi berada di Jakarta Utara sebesar 41% dan terendah berada di Jakarta Barat sebesar 12% dan sisanya Jakarta Timur sebesar 29% dan Jakarta Selatan sebesar 18% dan tidak ada pendukung partai Nasdem di Jakarta Pusat. Para pendukung PKB tertinggi berada di Jakarta Timur sebesar 50%, dan terendah berada di Jakarta Selatan, Utara dan Pusat masing-masing sebesar 7%, sisanya berada di Jakarta Barat sebesar 29%.


Para pendukung PKS tertinggi berada di Jakarta Selatan yaitu sebesar 30% dan terendah berada di Jakarta Barat sebesar 9%, dan sisanya berada di Jakarta Utara sebesar 28%, Jakarta Timur sebesar 26%, dan Jakarta Pusat sebesar 9%. Para pendukung PDIP tertinggi berada di Jakarta Barat sebesar 31% dan yang terendah berada di Jakarta Pusat sebesar 12% dan sisanya berada di Jakarta Timur sebesar 25%, Jakarta Utara sebesar 16% dan Jakarta Selatan sebesar 15%. Para pendukung Partai Golkar tertinggi berada di Jakarta Timur sebesar 33% dan terendah berada di Jakarta Pusat sebesar 10% dan sisanya berada di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan masing-masing 20% dan Jakarta Utara sebesar 17%

Para pendukung Partai Gerindra tertinggi berada di Jakarta Timur sebesar 39% dan terendah berada di Jakarta Pusat sebesar 11%, dan sisanya berada di Jakarta Barat sebesar 18% serta Jakarta Selatan dan Utara masing-masing 16%. Para pendukung Partai Demokrat tertinggi berada di Jakarta Barat sebesar 47% dan terendah berada di Jakarta Utara sebesar 5%, sisanya berada di Jakarta Timur sebesar 21%, Jakarta Pusat sebesar 16% dan Jakarta Selatan sebesar 11%. Para pendukung PAN tertinggi berada di dua wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan masing-masing sebesar 31%, dan terendah berada di Jakarta Utara sebesar 8%, sisanya berada di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat masing-masing sebesar 15%.

Para pendukung PPP tertinggi berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur masing-masing sebesar 29% dan terendah berada di Jakarta Pusat sebesar 8%, dan sisanya berada di Jakarta Barat sebesar 21% dan Jakarta Pusat sebesar 13%. Para pendukung Partai Hanura tertinggi berada di Jakarta Barat sebesar 60% dan terendah berada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan masing-masing 20%, dan sisa daerah yang lain tidak mendukung partai Hanura.

Tingkat Kepuasan terhadap Petahana

Pemetaan juga dapat diukur dari kepuasan pendukung terhadap petahana berdasarkan pilihan partai, dan dapat terlihat bahwa Partai Nasdem menyatakan tingkat kepuasan 82% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 12% dan yang tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 6%. PKB menyatakan tingkat kepuasan 64% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 36%. PKS menyatakan tingkat kepuasan 65% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 33% dan yang tidak tahu serta tidak menjawab sebesar 2%. PDIP menyatakan tingkat kepuasan sebesar 84% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 15% dan yang tidak tahu serta tidak menjawab sebesar 1%. Partai Golkar menyatakan tingkat kepuasan sebesar 57% dan yang menytakan tidak puas sebesar 43%. Partai Gerindra menyatakan tingkat kepuasan 68% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 32%. Partai Demokrat menyatakan tingkat kepuasan sebesar 84% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 16%. PAN menyatakan tingkat kepuasan sebesar 77% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 23%. PPP menyatakan tingkat kepuasan sebesar 63% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 33% dan yang tidak tahu serta tidak menjawab sebesar 4%. Partai Hanura menyatakan tingkat kepuasan 40% dan yang menyatakan tidak puas sebesar 60%.

Tingkat Ketertarikan Partai terhadap Karakter Pemimpin

Lembaga Survei KedaiKOPI juga mengukur tingkat ketertarikan terhadap karakter pemimpin berdasarkan pilihan partai, dengan indikator pemimpin yang berpengalaman memimpin birokrasi, pemimpin yang bersih/tidak korupsi, pemimpin yang merakyat, dan pemimpin yang tegas/berani. Masing-masing partai memilih indikator-indikator kepemimpinan tersebut dengan persentase yang berbeda-beda, tetapi ada yang paling dominan, yaitu dari Partai Nasdem sebanyak 53% memilih pemimpin yang tegas/berani, dari PKB sebanyak 36% memilik pemimpin yang tegas/berani, dari PKS sebanyak 37% memilih pemimpin yang bersih dan tidak korupsi, dari PDIP sebanyak 34% memilih pemimpin yang bersih dan tidak korupsi, dari Partai Golkar sebanyak 27% memilih pemimpin yang tegas/berani, dari Partai Gerindra sebanyak 27% memilih pemimpin yang tegas/berani, dari Partai Demokrat sebanyak 32% memilih pemimpin yang bersih dan tidak korupsi, dari PAN sebanyak 38% memilih pemimpin yang tegas/berani, dan dari Partai Hanura sebanyak 80% memilih pemimpin yang bersih/tidak korupsi.

Tingkat Penerimaan Pemimpin Beda Agama

Pemetaan yang terakhir, diukur dari akseptabilitas pemimpin beda agama berdasarkan pilihan partai, dan terlihat bahwa dari Partai Nasdem yang menyatakan bisa sebesar 94% dan yang menyatakan tidak bisa sebesar 6%, dari PKB yang menyatakan bisa sebesar 79% dan yang menyatakan tidak bisa sebesar 21%, dari PKS yang menyatakan bisa sebesar 51% dan yang menyatakan tidak bisa sebesar 47% dan yang menyatakan tidak tahu serta tidak menjawab sebesar 2%, dari PDIP yang menyatakan bisa sebesar 79% dan yang menyatakan tidak bisa sebesar 15% dan yang menyatakan tidak tahu serta tidak menjawab sebesar 6%, dari Partai Golkar yang menyatakan bisa sebesar 63% dan yang menyatakan tidak bisa sebesar 37%, dari Partai Gerindra yang menyatakan bisa sebesar 70% dan yang menyatakan tidak bisa sebesar 30%, dari Partai Demokrat yang menyatakan bisa sebesar 74% dan yang menyatakan tidak bisa sebanyak 26%, dari PAN yang menyatakan bisa sebanyak 62% dan yang menyatakan tidak bisa sebanyak 38%, dari PPP yang menyatakan bisa sebanyak 50% dan yang menyatakan tidak bisa sebanyak 50%, dari Partai Hanura yang menyatakan bisa sebanyak 40% dan yang menyatakan tidak bisa sebanyak 60%.

Metode

Pemetaan ini dilakukan dengan metode survei, dengan jumlah responden ini sebanyak 400 responden yang tersebar secara proporsional di 40 kelurahan di 5 Kota di DKI Jakarta. Pemilihan sample dilakukan secara acak menggunakan metode sample acak bertingkat (multistage random sampling). Kepulauan Seribu tidak dimasukkan dalam sampel karena tidak signifikan. Margin Of Error dalam survei ini sebesar +/- 4,9 %, pada tingkat kepercayaan 95%. Proses pengumpulan data dilaksanakan pada 1-7 Februari 2016, dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesionen. Responden adalah pemilih yang berusia 17 tahun ke atas/sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penutup

Demikian hasil pemetaan ini kami paparkan, semoga dapat menjadi referensi dan menghasilkan rekomendasi. Terima kasih.

 (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia)
@surveikedaikopi II www.kedaikopi.co

Facebook
WhatsApp
X
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paslon Pilkada Jakarta Ramai Bahas Solusi Kemacetan, KedaiKOPI: Ada 2 Hal Krusial yang Belum Berani Dibahas

Jakarta - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menanggapi program-program para paslon Pilkada Jakarta 2024 untuk

October 8, 2024
Menerka 4 Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakak kandungnya yakni Prabowo Subianto akan mengisi empat jabatan menteri di kabinetnya dengan tokoh lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa

September 10, 2024
Hensat: Faktanya, Oposisi Tidak Dapat Reward dari Rakyat

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi dinamika partai politik yang hingga kini semakin enggan untuk menjadi oposisi dari pemerintah.

August 31, 2024
Paslon Pilkada Jakarta Ramai Bahas Solusi Kemacetan, KedaiKOPI: Ada 2 Hal Krusial yang Belum Berani Dibahas
Menerka 4 Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Menteri di Kabinet Prabowo
Hensat: Faktanya, Oposisi Tidak Dapat Reward dari Rakyat
Pengamat: Pilkada Jakarta tetap panas walau tanpa Anies
MK Ubah Ambang Batas Pencalonan Pilkada, Pengamat : Memberi Kesempatan Partai Tanpa Koalisi Besar

Jakarta - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menanggapi program-program para paslon Pilkada Jakarta 2024 untuk mengatasi kemacetan di Jakarta jika mereka terpilih nantinya. Para paslon

//
October 8, 2024

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakak kandungnya yakni Prabowo Subianto akan mengisi empat jabatan menteri di kabinetnya dengan tokoh lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Siapa saja mereka? Direktur Riset & Komunikasi Lembaga Survei

//
September 10, 2024

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi dinamika partai politik yang hingga kini semakin enggan untuk menjadi oposisi dari pemerintah. Hensat menilai, alasan banyaknya parpol yang enggan menjadi oposisi dikarenakan

//
August 31, 2024

Jakarta (ANTARA) - Pengamat sekaligus Analis Komunikasi Politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan pilkada Jakarta tetap akan panas, walaupun tanpa kehadiran sang petahana, Anies Baswedan. "Walau tanpa Anies,

//
August 29, 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Putusan terbaru dari Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai ambang batas pencalonan dalam Pilkada 2024 dipandang sebagai langkah yang memberikan dorongan bagi partai politik untuk mencalonkan kandidat mereka sendiri

//
August 23, 2024