Hensat: Pemilu Harus Riang Gembira

Jakarta,- Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio berharap agar pemilu 2024 menjadi pemilu yang riang gembira.

“Pemerintah sejauh ini belum pernah mengampanyekan ataupun mendorong agar pemilu yang dilakukan setiap 5 tahun sekali, digelar dengan suasana riang gembira,” katanya dalam acara diskusi OTW 2024, bertema “Emang Bisa Pemilu Gembira?”, Rabu 15 Maret 2023, di Jakarta.

Lebih jauh Hensat mengungkapkan bahwa sangat mungkin pertarungan politik dapat dijalankan secara harmonis. Ia mengambil contoh pertemuan antara Luhut Binsar Panjaitan dengan Surya Paloh beberapa waktu lalu.

“Itu menandakan kalau konstelasi politik itu bisa dijalankan dengan suasana persahabatan dan riang gembira,” ujarnya.

Penulis buku Momentum: Karier, Politik & Aktivitas Media Sosial ini menambahkan, pemilu riang gembira harus diwujudkan bersama.
“Seluruh elemen mulai dari partai politik hingga mahasiswa harus membawa semangat yang sama, yakni pesta demokrasi yang riang gembira,” jelasnya.

Hensat merujuk pada Mars Pemilu 1971 karya Mochtar Embut, yang menjadi lagu pemilihan umum yang menggambarkan pemilu yang riang gembira dan disambut oleh rakyat.

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra menekankan pentingnya komitmen penguasa saat ini untuk mewujudkan pemilu yang gembira.

“Yang penting adalah komitmen dari leader-nya untuk menyelenggarakan transisi pemerintahan dan membawa perubahan. Apakah pemimpin sekarang bisa menciptakan suasana yang riang gembira dalam menghadapi pemilu?”

Ketua Departemen Politik PKS Nabil Ahmad Fauzi mengatakan pihaknya sudah melakukan gerakan untuk mewujudkan politik yang gembira. Politik yang riang gembira sudah menjadi DNA partainya.

“Bagi kami, aktivitas politik adalah bagian dari aktivitas rekreasional keluarga. Jadi kampanye bukan dipandang sebagai aktivitas yang menyeramkan, namun sebaliknya menjadi aktivitas yang menggembirakan. Begitu juga dengan Pemilu,” terangnya.

Pada saat yang sama, Ketua PMII Putri Universitas Bung Karno Alda Zelfiana mengatakan pemilu sangat bisa gembira. “Harus kerja sama antarkelompok dan generasi untuk mewujudkan pemilu yang riang gembira,” katanya.

Presiden Mahasiswa BEM UHAMKA Bifa Agusryyanto mempertanyakan makna kegembiraan pemilu. “Harus kita pertanyakan, pemilunya menggembirakan partai saja, atau rakyat juga?” *