Pada awal tahun 2018, Edelman mengeluarkan laporan survei “Trust Barometer 2018” mengenai kepercayaan masyarakat global terhadap media sosial dan media konvensional. Survei tersebut dilakukan di 28 negara di dunia dengan menjaring sebanyak 33.000 responden. Berdasarkan laporan tersebut, ditemukan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat global terhadap media sosial menurun sebesar 2 poin dari tahun 2017. Sementara tingkat kepercayaan terhadap jurnalisme justru meningkat sebesar 5 poin. Responden dalam survei ini diminta untuk memberikan nilai pada tingkat kepercayaan mereka terhadap media sosial dan media konvensional dalam skala 0-9 poin. Hal tersebut merupakan sebuah penurunan terhadap media sosial dimana pada tahun 2015 kepercayaan terhadap media sosial lebih tinggi dibandingkan jurnalisme.
Penurunan tingkat kepercayaan masyarakat global terhadap media sosial terjadi pada 21 dari 28 negara. Di Inggris, peningkatan kepercayaan pada media konvensional terjadi dari 48% (pada tahun 2017) menjadi 61% (pada tahun 2018). Penurunan tingkat kepercayaan tersebut disebabkan karena sebesar 70% responden berpendapat bahwa platform media sosial dinilai masih lamban untuk menghentikan perilaku pengguna yang illegal dan non-etis, serta penyebaran materi ekstremis. Selain itu, sebesar 64% responden berpendapat bahwa masih minimnya regulasi yang mengatur media sosial, sedangkan 62% responden merasa khawatir media sosial akan menjual data mereka ke pengiklan.
Selain faktor menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media sosial, survei ini juga menemukan faktor pendorong yang menjadikan masyarakat mengurangi konsumsi berita. Sebanyak 66% responden percaya bahwa organisasi media hanya fokus untuk menarik jumlah penonton yang besar bukan untuk melaporkan sebuah berita. Sedangkan sebesar 65% responden percaya bahwa media akan lebih mementingkan bahwa suatu berita akan cepat mendapatkan perhatian audiens dan cenderung mengabaikan keakuratan data. Hal tersebut yang menjadi salah satu faktor pendorong masyarakat dalam mengurangi konsumsi berita yakni adanya penurunan kualitas terhadap berita (22%). Faktor lainnya di antara lain adalah, terlalu suram (40%), tidak netral (33%), agenda setting (27%), serta terlalu berlebihan (25%).