KedaiKOPI: Di Jatim Gus Ipul-Puti Guntur Masih Unggul atas Khofifah-Emil

KedaiKOPI: Di Jatim Gus Ipul-Puti Guntur Masih Unggul atas Khofifah-Emil

21 Februari 2018

Surabaya, 21 Februari 2018. Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) meluncurkan hasil survei pilgub Jatim satu minggu setelah gelaran pilgub resmi dilaksanakan. Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan kendati diumumkan setelah gelaran resmi dilakukan namun proses pengumpulan data dilakukan pada awal Februari 2018 lalu.

Peneliti Senior KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa survei dilakukan dengan metode tatap muka, melibatkan 600 responden yang dipilih dengan metode acak bertingkat di kabupaten dan kota di Jawa Timur. Survei ini memiliki margin of error (MoE) +/- 4% pada interval kepercayaan 95%. Survei dilakukan tanggal 2 sampai dengan 8 Februari 2018.

Kunto menjelaskan bahwa elektabilitas pasangan Syaifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno unggul pada kisaran 53,7% dari pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto yang memperoleh dukungan 46,3% suara di Jawa Timur. “Selisih sekitar 7,4% merupakan modal awal bagi Gus Ipul dan Puti apalagi jika melihat bahwa popularitas mereka masih dibawah kompetitornya masing-masing”, tukas Kunto. Namun pendukung Gus Ipul dan Puti belum boleh bernafas lega karena jika dikalkulasi dengan marjin kesalahan sampling pasangan Khofifah-Emil masih bisa mengungguli pasangan Gus Ipul-Puti.

Popularitas Khofifah berada di urutan pertama (94,1%), disusul oleh Gus Ipul (90,9%), dan Emil (48,7%), sedangkan Puti dikenal oleh hanya 28,5% responden. Kunto menggarisbawahi rendahnya nilai korelasi antara elektabilitas dan popularitas kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Timur, “apalagi pada sebelum masa kampanye seharusnya popularitas berkorelasi tinggi dengan elektabilitas,” tandasnya.

Beberapa faktor yang membantu naiknya elektabilitas pasangan bernomer urut 2 ini adalah faktor petahana sehingga dipersepsi oleh pemilih sebagai calon yang lebih berpengalaman dan faktor persepsi religiusitas yang dilekatkan pada sosok Gus Ipul, apalagi faktor agama adalah rujukan utama untuk memilih Gubernur dan wakil Gubernur (75,4%) disusul oleh faktor kesukuan (40,1%), dan faktor petahana atau pengalaman (30,5).  

Hendri Satrio menegaskan bahwa dengan keunggulan elektabilitas pasangan Syaifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno seharusnya masih bisa diangkat dengan mendongkrak popularitas calon Wakil Gubernurnya. “Popularitas Puti bisa jadi faktor penting dalam menentukan hasil pilkada. Tapi bila Puti gagal mengangkat popularitasnya maka Khofifah-Emil akan mudah menyusul dan meraih kemenangan,” tambah Hendri.

Satu lagi yang membuat kontestasi politik di Jawa Timur ini unik adalah 43,7% pemilih menentukan pilihannya di hari-hari tenang dan bahkan di hari H pemilihan. Mereka yang menentukan pilihannya di fase akhir pilkada tersebar secara merata sebgai pendukung kedua pasangan calon. Hendri menyatakan bahwa kedua pasangan calon harus bekerja keras untuk meyakinkan mereka yang akan menentukan pilihannya di etape akhir pilkada.

Lembaga survei KedaiKOPI merupakan lembaga survei independen, survei ini dibiayai oleh internal organisasi. KedaiKOPI terlibat dalam beberapa survei dengan responden nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

Selengkapnya silahkan klik disini

Vivi Zabkie

Direktur

Terima kasih

Facebook
WhatsApp
X
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paslon Pilkada Jakarta Ramai Bahas Solusi Kemacetan, KedaiKOPI: Ada 2 Hal Krusial yang Belum Berani Dibahas

Jakarta - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menanggapi program-program para paslon Pilkada Jakarta 2024 untuk

October 8, 2024
Menerka 4 Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakak kandungnya yakni Prabowo Subianto akan mengisi empat jabatan menteri di kabinetnya dengan tokoh lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa

September 10, 2024
Hensat: Faktanya, Oposisi Tidak Dapat Reward dari Rakyat

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi dinamika partai politik yang hingga kini semakin enggan untuk menjadi oposisi dari pemerintah.

August 31, 2024
Paslon Pilkada Jakarta Ramai Bahas Solusi Kemacetan, KedaiKOPI: Ada 2 Hal Krusial yang Belum Berani Dibahas
Menerka 4 Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Menteri di Kabinet Prabowo
Hensat: Faktanya, Oposisi Tidak Dapat Reward dari Rakyat
Pengamat: Pilkada Jakarta tetap panas walau tanpa Anies
MK Ubah Ambang Batas Pencalonan Pilkada, Pengamat : Memberi Kesempatan Partai Tanpa Koalisi Besar

Jakarta - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menanggapi program-program para paslon Pilkada Jakarta 2024 untuk mengatasi kemacetan di Jakarta jika mereka terpilih nantinya. Para paslon

//
October 8, 2024

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakak kandungnya yakni Prabowo Subianto akan mengisi empat jabatan menteri di kabinetnya dengan tokoh lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Siapa saja mereka? Direktur Riset & Komunikasi Lembaga Survei

//
September 10, 2024

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi dinamika partai politik yang hingga kini semakin enggan untuk menjadi oposisi dari pemerintah. Hensat menilai, alasan banyaknya parpol yang enggan menjadi oposisi dikarenakan

//
August 31, 2024

Jakarta (ANTARA) - Pengamat sekaligus Analis Komunikasi Politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan pilkada Jakarta tetap akan panas, walaupun tanpa kehadiran sang petahana, Anies Baswedan. "Walau tanpa Anies,

//
August 29, 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Putusan terbaru dari Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai ambang batas pencalonan dalam Pilkada 2024 dipandang sebagai langkah yang memberikan dorongan bagi partai politik untuk mencalonkan kandidat mereka sendiri

//
August 23, 2024