Lembaga Survei KedaiKOPI: Momentum Bagi Calon Presiden Berkriteria Cerdas

Siaran Pers

Jakarta, 19 Desember 2021

Pemilihan Presiden 2024 merupakan momentum bagi calon presiden berkriteria cerdas. Hal ini terungkap pada saat peluncuran hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) dalam agenda Diskusi Publik “Dapur KedaiKOPI: Tutup Tahun 2021, Ini Kata Publik Tentang Calon Pemimpin 2024”, di Wiken Koffie, Tebet Barat, Jakarta Selatan (19/12).

Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio, berargumen, “Presiden Jokowi sudah membuat standar yang tinggi untuk pembangunan Indonesia, maka presiden Indonesia selanjutnya mungkin akan kesulitan dalam memenuhi standar yang telah dibuat oleh Presiden Jokowi, karena Jokowi sendiri sudah cerdas. Maka masyarakat Indonesia menginginkan Presiden yang minimal secerdas pak Jokowi”.

Hendri yang akrab disapa dengan Hensat juga menegaskan, “Ada pergeseran yang menarik pada kriteria calon Presiden yang akan dipilih rakyat. Kriteria Presiden cerdas menjadi teratas melampaui Presiden berkriteria merakyat”.

Ketika membahas mengenai Presidential Treshold (PT) 20%, Hendri Satrio menjabarkan, “dengan adanya Presidential Treshold seharusnya para relawan dan pendukung Capres non-ketua Parpol tidak perlu saling serang, karena posisinya mereka (Capres non-parpol) sama, yaitu sama-sama tidak mempunyai tiket (untuk maju menjadi Capres)”.

Hensat juga berpesan bahwa, para relawan seharusnya menyatukan suara untuk menghapus PT 20% tersebut. “Para relawan dan pendukung seharusnya bersatu, dan seharusnya yang harus terus ditekan adalah para Ketum Parpol dan MK supaya bisa (Presidential Treshold) 0%, dan Ketua Parpol agar bisa lebih banyak mendengar suara rakyat”, terang Analis Komunikasi Politik tersebut.

Hasil dari survei ini menggambarkan nama-nama tokoh Parpol maupun non-Parpol yang diminati masyarakat untuk menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden. Menurut hasil survei, nama dari tokoh non- partai politik yang paling dipilih oleh masyarakat untuk menjadi Capres adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang solid menempati posisi puncak elektabilitas dengan perolehan 33.5%, diikuti oleh Ridwan Kamil (23.3%), dan mantan menteri KKP, Susi Pudjiastuti, sebanyak 11, 8%. Sedangkan nama capres yang berasal dari tokoh Parpol yang memiliki elektabilitas tertinggi adalah Prabowo Subianto (55.4%), dan AHY di posisi kedua dengan angka 16.0 %. Sementara cluster Kepala Daerah hasil survei menunjukan bahwa Anies Baswedan menjadi pemilik elektabilitas calon presiden tertinggi dengan angka 37.4% yang disusul Ganjar Pranowo (34.5%), dan Ridwan Kamil (13.8%).

Pada kesempatan yang sama di Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, Ph.D. mengatakan, “Prabowo Subianto masih memimpin elektabilitas ketika ditanyakan baik dengan menggunakan pertanyaan terbuka maupun dengan daftar nama tokoh-tokoh di Indonesia. Namun elektabilitas Ganjar Pranowo lebih unggul ketika mereka yang menjawab “belum memutuskan” diwawancara dengan lebih mendalam atau diberikan probing. Sementara posisi Anies Baswedan konsisten dalam semua jenis pertanyaan elektabilitas berada di urutan ketiga”.

Ia menambahkan, “Prabowo Subianto dominan di Jawa Timur & Jawa Barat, Ganjar Pranowo kuat di Jawa Tengah & Bali, sementara Anies Baswedan solid di DKI Jakarta dan Bengkulu. Dari sebaran pemilih ini terlihat bahwa masing-masing Capres yang kuat masih berbasis lokal”.

Dari hasil survei terungkap bahwa responden ingin memilih calon presiden yang cerdas dan visioner lebih tinggi dari pada merakyat dan tegas. Kunto mengatakan bahwa “hasil temuan ini menunjukan tren yang mulai bergeser dan kerinduan pemilih akan pemimpin yang cerdas dan visoner”.

“Dilihat dari data, ternyata tren memilih calon presiden dari suku Jawa sudah menurun dengan alasan terbesar bahwa semua suku adalah sama. Tetapi karena Indonesia masyarakatnya mayoritas muslim, maka pemilih masih memprioritaskan calon (presiden) yang beraga Islam dibandingkan dari non-muslim”.

Dalam memilih calon presiden, para responden masih dominan mengatakan bahwa mereka tidak akan memilih Capres dari golongan non-muslim (79.7%), dan 20.3% sisanya mengatakan sebaliknya. Hal ini mereka yakini karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Sedangkan dari perspektif Jawa & non-Jawa, sebanyak 61.0% menyatakan ingin memilih Capres bukan dari suku Jawa dan yang memilih sebaliknya sebanyak 39.0%.

“Untuk elektabilitas wakil presiden, nama Sandiaga Uno dominan dalam bentuk pertanyaan terbuka. Dalam pengukuran elektabilitas dengan pertanyaan tertutup atau dengan menyodorkan nama-nama, elektabilitas Anies Baswedan tertinggi disusul Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.”

Pada survei ini turut terlihat bahwa partai Golkar masih menjadi partai yang paling populer di kalangan responden dengan 94.7 % responden menyatakan pernah mendengar nama partai berlogo pohon beringin tersebut. Sedangkan Demokrat dan PDI-P mengekor di posisi 2 dan 3 dengan angka masing-masing 92.9% dan 92.8%.

Berbicara mengenai buzzer politik yang selama beberapa tahun ini kian menjamur, survei membuktikan bahwa sebagian besar responden menyatakan ketidak percayaannya pada ¬buzzer (76.6%), jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mereka yang masih percaya (23.4%).

“Mayoritas pemilih tidak percaya dengan buzzer, sehingga calon pemimpin selanjutnya seharusnya tidak memberikan lagi ruang kepada buzzer dan harus memiliki komitmen yang lebih besar untuk merawat demokrasi” tutur Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut.

Agenda Diskusi Publik “Dapur KedaiKOPI: Tutup Tahun 2021, Ini Kata Publik Tentang Calon Pemimpin 2024” turut dihadiri oleh Rocky Gerung (Pengamat Politik), Prof. Siti Zuhro (Peneliti senior LIPI), Dr. Ninasapti Triaswati S.E., M.Sc (Dosen Fakultas Ekonomi UI), dan Dr. Margarito Kamis (Pakar hukum tata negara Indonesia).

Survei Opini Publik Menuju 2024 diselenggarakan pada tanggal 16-24 November 2021 dengan metode survei Face to Face Interview (Home Visit), kepada 1200 responden yang berada di 34 provinsi dengan Error Sampling sebesar ± 2.83% pada pada interval kepercayaan 95.0%.

Narahubung: Kunto Adi Wibowo, Ph.D. (0821-1665-7021)

Unduh hasil survei selengkapnya dengan klik pranala berikut ini:

Survei Opini Publik Menuju 2024