KedaiKOPI: Elektabilitas Jokowi Tertinggi, Gatot Cawapres Favorit, TGB Paling Religius

KedaiKOPI: Elektabilitas Jokowi Tertinggi, Gatot Cawapres Favorit, TGB Paling Religius

14 April 2018

Jakarta, 14 April 2018 – Elektabilitas Jokowi tertinggi, Gatot Nurmantyo Cawapres favorit, TGB Zainul Majdi paling religius. Ini tergambar dalam Survei Nasional Opini Publik 2018 Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang diluncurkan melalui live streaming (14/4).

Survei ini menampilkan elektabilitas sejumlah nama calon presiden dan wakil presiden. Joko Widodo saat disandingkan dengan sejumlah nama masih dominan (48,3%) diikuti Prabowo Subianto (21,5%), Gatot Nurmantyo (2,1%) lalu TGB Zainul Majdi, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono yang sama-sama mendapatkan 1,1% suara. “Jadi jika Jokowi, rematch hari ini menghadapi Prabowo, maka ia tetap lebih unggul,” kata Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio.

Pada pertanyaan terbuka Jokowi juga berada pada posisi teratas top of mind masyarakat sebagai calon presiden (35,1%), sedang Prabowo berada posisi berikutnya dengan 12,0%. Lalu diikuti sejumlah nama lainnya, Gatot Nurmantyo (1,1%), Agus Harimurti Yudhoyono (0,7%), TGB Zainul Majdi (0,5%) dan SBY (0,5%). “Nama-nama lainnya tak sampai 0,5% ada Hari Tanoe, Anies Baswedan dan Edy Rahmayadi dan nama lainnya,” tambah Hendri.

Kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo masih tinggi. Sampai saat ini, 66,5% publik mengaku puas pada pemerintahan Joko Widodo  terutama pada bidang kesehatan, infrastruktur, pendidikan dan hubungan luar negeri. Hanya 33,5% yang menyatakan tidak puas.

Gatot Favorit, TGB Paling Religius
Sementara itu, Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI, Vivi Zabkie mengatakan bahwa untuk posisi Wakil Presiden, Gatot Nurmantyo menjadi favorit. Saat ditanya, diantara nama-nama berikut siapakah yang akan Anda pilih menjadi Wakil Presiden Indonesia mendatang,  hasilnya publik memilih Gatot Nurmantyo (17,5%).  Lalu diikuti Agus Harimurti Yudhoyono (8,7%), Anies Baswedan (8,6%), TGB Zainul Majdi(6,2%), Abraham Samad (4,1%), Tito Karnavian (3,9%), Muhaimin Iskandar (1,7%), Rizal Ramli (1,1%) dan nama lainnya.

Saat publik diajukan pertanyaan terbuka, bila pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan anda pilih sebagai Wakil Presiden? 4,6% responden menyebut nama Gatot Nurmantyo.  Nama lain yang menempati top of mind publik sebagai calon wakil presiden adalah  TGB Zainul Majdi (4,4%) dan Agus Harimurti Yudhoyono (4,3%) . “Ini adalah tiga nama teratas yang dipikirkan masyarakat sebagai calon walaupun sebagian besar masyarakat belum memutuskan soal calon wakil presiden ini (53,5%),” jelas Vivi.  

Lewat survei ini masyarakat setuju jika presiden setidaknya memiliki 5 karakter ini; kompeten, jujur dan dapat dipercaya, perhatian terhadap rakyat, santun dan religius. “Dengan melihat karakter ini ada sejumlah nama yang dianggap mewakili, selain Jokowi, Prabowo dan Gatot, maka TGB Zainul Majdi masuk dalam kriteria ini,” tambah Vivi.

Rata-rata dari 5 karakter itu, Jokowi selalu menempati rangking pertama kecuali, kriteria religius yang predikatnya diberikan publik kepada Gubernur NTB TGB Zainul Majdi. “Publik berpendapat TGB Zainul Majdi sebagai pemimpin yang paling religius mengungguli Jokowi, Gatot, Prabowo, Abraham Samad, Agus Harimurti dan lainnya,” jelas Vivi.  

Survei KedaiKOPI juga memetakan pendapat publik soal calon kotak kosong atau jika calon presiden hanya ada satu tanpa pesaing. Mayoritas masyarakat tidak setuju jika pada pemilu presiden nanti hanya ada calon tunggal (62,9%), “Kotak kosong (52%) akan menjadi lawan terkuat Jokowi pada Pemilu 2019. Ini merupakan imbas ketidaksetujuan publik terhadap fenomena kotak kosong,” ujar Hendri.

Masyarakat juga menilai fenomena partai yang tidak mencalonkan presiden tapi malah ramai-ramai mengusulkan nama wakil presiden terjadi karena tidak berani berkompetisi dengan Jokowi (22,0%), gagal melakukan kaderisasi (18,7%) dan karena kurang berpengalaman (16,7%).

Pada elektabilitas partai politik, PDI Perjuangan memperoleh 20,1% ketika responden ditanya partai politik apa yang akan mereka pilih pada pemilu legislatif 2019 nanti. Diikuti Gerindra (9,5%), Partai Golkar (6,9%), Partai Demokrat (4,6%), PKB (4,6%), PKS (3,9%), PPP (3,6%), Partai Nasdem (3,5%), PAN (3,4%), Partai Perindo (3,3%), Partai Hanura (2,3%), PBB (0,2%). Sementara 3 partai baru berada urutan terbawah dengan hanya Partai Garuda mendapat suara (0,2%) dan PSI dan Partai Berkarya 0%.  Alasan pemilihan partai-partai ini utamanya berdasarkan program partai, tokoh/kader yang disukai serta ideologi/latar belakang partai.
 

Pemimpin Informal dan Isu Keagamaan
Survei yang dilakukan di 34 propinsi pada 19-27 Maret 2018 ini juga memetakan pemimpin informal di masyarakat dan sejumlah isu keagamaan.  Responden  menyebut Rizieq Shihab sebagai pemimpin umat Islam bersama dengan Abdullah Gymnastiar dan Abdul Somad.

Responden yang merasa perlindungan terhadap kebebasan beragama menjadi lebih baik pada pemerintahan Jokowi sebanyak 48%, sedang 41,5% menganggap sama saja dengan pemerintahan sebelumnya, 5,5% merasa lebih buruk. 87,5% merasa tidak was-was dalam beribadah namun ada 12,5% yang merasa was was dalam melaksanakan ibadahnya. Terdapat juga 13% masyarakat yang merasa ibadahnya dibatasi pada pemerintahan Jokowi.

Sedang menangapi isu cadar, 63,3% responden menganggap cadar tidak berafiliasi dengan kelompok radikal dan 54% menganggap pengguaan cadar tidak perlu diatur oleh pemerintah/sekolah/universitas.

Survei ini dilakukan terhadap 1135 responden di 34 propinsi dengan Margin of Error (MoE) +/- 2,97 % pada interval kepercayaan 95,0%. Responden adalah masyarakat Umum (calon pemilih berusia >17 tahun atau sudah menikah) dan dipilih dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling dan diwawancarai dengan tatap muka (home visit).

Hasil lengkap survei ini bisa diunduh di sini.

Facebook
WhatsApp
X
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paslon Pilkada Jakarta Ramai Bahas Solusi Kemacetan, KedaiKOPI: Ada 2 Hal Krusial yang Belum Berani Dibahas

Jakarta - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menanggapi program-program para paslon Pilkada Jakarta 2024 untuk

October 8, 2024
Menerka 4 Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakak kandungnya yakni Prabowo Subianto akan mengisi empat jabatan menteri di kabinetnya dengan tokoh lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa

September 10, 2024
Hensat: Faktanya, Oposisi Tidak Dapat Reward dari Rakyat

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi dinamika partai politik yang hingga kini semakin enggan untuk menjadi oposisi dari pemerintah.

August 31, 2024
Paslon Pilkada Jakarta Ramai Bahas Solusi Kemacetan, KedaiKOPI: Ada 2 Hal Krusial yang Belum Berani Dibahas
Menerka 4 Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Menteri di Kabinet Prabowo
Hensat: Faktanya, Oposisi Tidak Dapat Reward dari Rakyat
Pengamat: Pilkada Jakarta tetap panas walau tanpa Anies
MK Ubah Ambang Batas Pencalonan Pilkada, Pengamat : Memberi Kesempatan Partai Tanpa Koalisi Besar

Jakarta - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menanggapi program-program para paslon Pilkada Jakarta 2024 untuk mengatasi kemacetan di Jakarta jika mereka terpilih nantinya. Para paslon

//
October 8, 2024

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakak kandungnya yakni Prabowo Subianto akan mengisi empat jabatan menteri di kabinetnya dengan tokoh lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Siapa saja mereka? Direktur Riset & Komunikasi Lembaga Survei

//
September 10, 2024

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi dinamika partai politik yang hingga kini semakin enggan untuk menjadi oposisi dari pemerintah. Hensat menilai, alasan banyaknya parpol yang enggan menjadi oposisi dikarenakan

//
August 31, 2024

Jakarta (ANTARA) - Pengamat sekaligus Analis Komunikasi Politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan pilkada Jakarta tetap akan panas, walaupun tanpa kehadiran sang petahana, Anies Baswedan. "Walau tanpa Anies,

//
August 29, 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Putusan terbaru dari Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai ambang batas pencalonan dalam Pilkada 2024 dipandang sebagai langkah yang memberikan dorongan bagi partai politik untuk mencalonkan kandidat mereka sendiri

//
August 23, 2024