Mengapa Dunia Menjadi Lebih Baik Jika Anak Perempuan Bersekolah?

Mengapa Dunia Menjadi Lebih Baik Jika Anak Perempuan Bersekolah?


Pada Juli 2018 lalu, World Bank merilis laporan yang menunjukkan bahwa penghasilan perempuan dapat meningkat hingga mencapai 30 triliun USD, jika perempuan mendapatkan pendidikan yang gratis, aman, dan berkualitas. Ini berarti bahwa pendidikan perempuan membawa keuntungan yang signifikan bagi ekonomi global.

Penelitian oleh McKinsey di tahun 2015 menemukan bahwa dengan mengeliminasi kesenjangan gender di masyarakat dapat meningkatkan pertumbuhan global setidaknya 12 triliun USD per tahun. Keuntungan lainnya terhadap kesetaraan gender adalah tercapainya kinerja bisnis yang kuat, berkurangnya ketidaksetaraan pendapatan, dan meningkatnya daya saing nasional.

Namun pada kenyataannya, hampir satu miliar perempuan di dunia memiliki keterbatasan kemampuan dan akses untuk bersaing di pasar tenaga kerja. Mayoritas dari perempuan yang dimaksud dalam konteks ini adalah perempuan yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dimana negara tersebut memiliki angka pengangguran yang tinggi, kemiskinan, dan insekuritas.

Revolusi industri yang ke-4 (4IR) dan kemunculan digitalisasi, “big data”, otomatisasi, robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) mentransformasi gaya hidup masyarakat, Akan ada banyak pekerjaan baru yang membutuhkan kemampuan menguasai teknologi, dan pekerjaan administrasi, buruh pabrik, lambat laun akan tergantikan oleh teknologi.

Salah satu agenda pertemuan Kelompok 20 ekonomi utama (G20) tahun 2018 pada bulan November mendatang di Bueno Aires, Argentina adalah membentuk suatu kesempatan baru untuk mengatasi isu di atas. Argentina telah memasukan tema “Future of Work” dan membentuk G20 Education Working Group pertama yang berfungsi untuk mengurus persoalan pembiayaan pendidikan, pekerjaan, serta keahlian lainnya di kehidupan sehari-hari.

G20 ini sendiri merepresentasikan sekitar 90% PDB global, meliputi negara maju dan berkembang. G20 termasuk negara-negara rumah bagi sepertiga anak perempuan yang tidak sekolah. Dengan agenda G20 di atas, diharapkan isu mengenai kesetaraan gender ini dapat diatasi setidaknya dimulai dari 20 negara anggota G20 tersebut.

Jika masyarakat sipil mengambil langkah fundamental untuk menjamin 12 tahun pendidikan bagi setiap perempuan, setiap komunitas akan mendapatkan manfaat, setiap sektor akan berkembang, dan ekonomi akan tumbuh.

Facebook
WhatsApp
X
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paslon Pilkada Jakarta Ramai Bahas Solusi Kemacetan, KedaiKOPI: Ada 2 Hal Krusial yang Belum Berani Dibahas

Jakarta - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menanggapi program-program para paslon Pilkada Jakarta 2024 untuk

October 8, 2024
Menerka 4 Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakak kandungnya yakni Prabowo Subianto akan mengisi empat jabatan menteri di kabinetnya dengan tokoh lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa

September 10, 2024
Hensat: Faktanya, Oposisi Tidak Dapat Reward dari Rakyat

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi dinamika partai politik yang hingga kini semakin enggan untuk menjadi oposisi dari pemerintah.

August 31, 2024
Paslon Pilkada Jakarta Ramai Bahas Solusi Kemacetan, KedaiKOPI: Ada 2 Hal Krusial yang Belum Berani Dibahas
Menerka 4 Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Menteri di Kabinet Prabowo
Hensat: Faktanya, Oposisi Tidak Dapat Reward dari Rakyat
Pengamat: Pilkada Jakarta tetap panas walau tanpa Anies
MK Ubah Ambang Batas Pencalonan Pilkada, Pengamat : Memberi Kesempatan Partai Tanpa Koalisi Besar

Jakarta - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menanggapi program-program para paslon Pilkada Jakarta 2024 untuk mengatasi kemacetan di Jakarta jika mereka terpilih nantinya. Para paslon

//
October 8, 2024

TEMPO.CO, Jakarta - Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakak kandungnya yakni Prabowo Subianto akan mengisi empat jabatan menteri di kabinetnya dengan tokoh lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Siapa saja mereka? Direktur Riset & Komunikasi Lembaga Survei

//
September 10, 2024

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menanggapi dinamika partai politik yang hingga kini semakin enggan untuk menjadi oposisi dari pemerintah. Hensat menilai, alasan banyaknya parpol yang enggan menjadi oposisi dikarenakan

//
August 31, 2024

Jakarta (ANTARA) - Pengamat sekaligus Analis Komunikasi Politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan pilkada Jakarta tetap akan panas, walaupun tanpa kehadiran sang petahana, Anies Baswedan. "Walau tanpa Anies,

//
August 29, 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Putusan terbaru dari Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai ambang batas pencalonan dalam Pilkada 2024 dipandang sebagai langkah yang memberikan dorongan bagi partai politik untuk mencalonkan kandidat mereka sendiri

//
August 23, 2024